Kritik pakar penerjemah salah satunya adalah bahwa teori-teori dalam kaidah ilmu bahasa terlalu statis dan terlalu banyak berorientasi pada perbandingan hasil akhir (teks sumber dan teks sasaran) proses dinamis penerjemahan saat penerjemah harus membuat serangkaian keputusan yang kompleks. Sebagian besar pendapat mereka mengenai kritik tersebut memang benar, tetapi bahkan teori statis yang berorientasi pada hasil, masih bisa "diselamatkan" untuk memeras manfaat praktisnya lewat penelaahan proses dinamis.
Penelaahan ini tadinya digunakan kalangan
teoritikus untuk merumuskan kategori statis. Misalnya, kita bisa menanyakan,
bagaimana mung kin mengetahui atau "menyatakan" bahwa suatu kategori
dalam bahasa-sasaran tertentu mengisi "sedekat-dekat nya, tempat yang
'sama' dalam sistem bahasa sasaran sebagaimana kategori tertentu bahasa sumber mengisi
tempat yang 'sama'." Apa yang dimaksud dengan "sistem" pada
suatu bahasa?
Bagaimana caranya mengenali suatu
"tempat" atau struktur lain dalam sistem tersebut? Proses batin
(membandingkan, membedakan, memilah, memperlakukannya seperti ruang, dll)
seperti apa yang harus diterap kan untuk memahami dinamika penggunaan bahasa
yang kompleks sebagai sebuah "sistem" atau sistem statis lainnya?
Misalnya, dengan mempertimbangkan serangkaian
kalimat yang menggunakan dans di
dalamnya, penerjemah Bahasa Prancis ke Bahasa Inggris atau dari bahasa Prancis ke
bahasa tertentu bisa mencoba menyusun suatu model proses dengan mempersempit
kata dan frasa berdasarkan "tempat yang sama"; pada kalimat yang
manakah, “in” atau padanan Bsa
lainnya tam pak lebih dekat dengan “dans”?
Dan pada kalimat yang ma nakah padanan tersebut tampak terpisah jauh? Bagaimana
Anda bisa menjelaskan perihal intuisi khusus tentang "kedekatan" dan
"jarak" itu kepada orang ketiga? Pola apa yang lebih luas yang akan
Anda kemukakan guna men dukung intuisi Anda? Semantis, sintaksis, kontekstual,
so sial? Apa langkah selanjutnya untuk menemukan, mencip takan, atau
mempertahankan suatu pola?
Pendekatan seperti ini terhadap teori
linguistik penerjemahan lawas, yang berdasarkan pada pola kesepadanan statis,
pertama-tama diarahkan untuk menyelidiki cara Catford dalam mendapatkan
kategori statisnya, baru selanjutnya tetapi lebih penting-membuat penyederhanaan
dari proses-proses yang ditemukan dengan cara tersebut menjadi proses reduksi,
deduksi, dan pembentukan pola milik penerjemah sendiri.
Bagaimana seorang individu seperti Catford atau
seorang mahasiswa dapat mengembangkan sendiri pemahaman tentang
"sistem" dari suatu keseluruhan bahasa, lalu "menempatkan"
"kategori" tertentu pada sistem tersebut? Bagaimana caranya agar
kata, frasa, dan peristiwa linguistik bisa menjadi "kategori" utama?
Catford berusaha mengurangi komplek sitas bahasa menjadi pola-pola yang akan
memudahkan nya dalam membahas penerjemahan. Kita semua selalu menyederhanakan
bidang-bidang kompleks menjadi pola yang sederhana. Menyederhanakan atau
mereduksi me rupakan salah satu fungsi penting otak manusia. Karena itulah,
proses reduksi khusus yang telah disempurnakan Catford bisa kita gunakan
sebagai panduan yang berman faat untuk penyederhanaan kita sendiri, walaupun
kita ingin menghindari petunjuk-petunjuk spesifik yang di pakainya.
Bagaimana caranya dari beratus-ratus pengalaman
yang sama, kita bisa merumuskan "kaidah" semen tara seperti
"dalam bahasa Inggris, penggunaan preposisi lebih bersifat
idiomatis"?
Seperti yang telah diuraikan, cara terampuh untuk
menguraikan kaidah dan kategori statis menjadi proses yang mengalir adalah
jangkauan luas yang penuh dengan visualisasi dan dramatisasi. Latihan-latihan akan
mendorong Anda untuk menerapkan cara-cara tersebut pada serangkaian teori
linguistik penerjemahan. Dalam kasus Catford, alat visual yang bermanfaat bisa
jadi berupa diagram alir (flowchart) yang memetakan proses penetapan kata dan
frasa menjadi "kategori" (dans/in sebagai contoh untuk satu kategori,
enquoi/what...of untuk kategori yang lain, dst.) dan penetapan keseluruhan
kumpulan pengalaman dalam suatu bahasa sebagai "sistem-sistem"
linguistik.
Pada praktiknya, banyak sekali website yang
diterjemahkan dengan bahasa sederhanan tanpa memenuhi struktur bahasa yang
benar, dan lebih terasa tidak enak ketika mengikuti kaidahnya. Teks yang
tersusun secara lazim bisa jadi diangap benar karena sudah menjadi kebiasaan
struktur, dari pada sekedar mengikuti struktur yang tidak lazim. Penerjemah
yang handal adalah penerjemah yang banyak memiliki perbendaharaan kalimat
kalimat yang tidak terstruktur namun dapat menerjemahkan dengan struktur bahasa
tertentu.
Komentar
Posting Komentar